Salah satu tempat wisata yang digemari oleh mereka yang hobby jalan-jalan adalah pantai Tarimbang. Pantai ini terletak di daerah selatan pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Jika anda ke sana dan berangkatnya dari kota Waingapu, kabupaten Sumba Timur, anda akan menempuh perjalan selama 3 jam dan jaraknya yang jauh kurang lebih 100 KM.
Pasti anda bertanya-tanya, kok perjalanannya lama ya? Bener sekali, sebab rute yang akan anda dapati tidak seperti jalanan yang ada di kota-kota besar yang jalanannya beraspal, lurus dan bisa memacu kenderaan di atas 70-100 KM/Jam. Ketika anda berada di Sumba, paling cepat kecepatan yang anda tempuh sekitar 40-60 KM/jam sebab jalan di sini berkelok-kelok, naik-turun dan terdapat tikungan-tikungan tajam yang berbahaya. Nah itu sekilas gambaran kondisi jalannya, belum lagi jalanan yang belum beraspal maka dengan sendirinya kecepantan laju kenderaan anda akan menurun drastis.
Okelah, soal gambaran jalanan yang belum mendukung untuk kenyamanan anda menuju ke pantai Tarimbang, tapi jangan kecewa sebab akan digantikan dengan pemandangan sepanjang perjalanan anda. Yup… bener sekali. Keindahan pulau Sumba sudah lumayan dikenal walau belum terkenal. Disepanjang perjalan menuju pantai Tarimbang, anda bisa berhenti dibeberapa titik perhentian untuk mengambil beberapa gambar/photo. Sebut saja salah satu tempat yang sudah dikenal adalah bukit Dewa Tidur, bukit Wairinding, atau bukit Lailara. Silahkan pilih sala satunya atau semuanya boleh untuk berhenti di situ. Tapi ingat konsukuensi waktu perjalanan anda akan semakin lama. Ada daya tarik tersendiri yang mungkin anda sendiri tidak menyadarinya.
Setelah anda melanjutkan perjalanan, pada titik persimpangan jalan, warga lokal disana menyebutnya “Simpang Tarimbang” terletak sekira 80 KM dari kota Waingapu, anda bisa beristirahat di situ sebelum melanjutkan perjalanan. Ada beberapa warung makan yang menyediakan aneka makanan. Jika anda ingin sekedar menikmati sajian kopi khas Sumba, anda boleh bertanya di mana warung yang menyediakan minuman Kopi Sumba, nanti mereka akan menunjukkannya.
Ok, lanjut…
Ini bagian yang menarik karena sekitar 5 KM sebelum tiba di pantai, harus berhenti untuk mengabadikan pemandangan pantai dari puncak bukit. Di situ ada semacam rumah jaga, dan ada papan yang bertuliskan “Tarimbang is your paradise, welcome to praing ngalung spot”. Ya intinya ucapan selamat datanglah. Pada titik ini anda dapat mengambil beberapa gambar (banyak juga boleh) dengan latar belakang Pantai Tarimbang.
Lanjut lagi… Dari bukit selamat datang tadi, anda akan menuruni bukit menuju pantai. Hati-hati karena jalanan yang menurun ini berbahaya dengan kimiringan dan beberapa tikungan yang kalau tidak hati-hati anda akan masuk ke jurang bukit.
Gratis dan Indah
Setibanya di sana, anda tidak perlu membayar tiket masuk, langsung saja menuju ke pantai. Juga tidak perlu bingung ke mana arahnya, ikuti saja jalanan beraspal tapi sedikit berlobang-lobang. Jalanan ini akan membawa anda ke tepi pantai. Setelah anda melihat laut dan suara deru ombak yang menghatam pasir, silahkan parkir kendaraan anda di bawah naungan pohon-pohon rindang di bibir pantai.
Di pantai ini, anda bisa melakukan aktivitas yang anda senangi, berenang, berlari, selfie, karena anda akan merasakan sensasi serasa tempatnya milik anda sendiri. Benar demikian, sebab pantai ini sepi. Kalaupun anda melihat wisatawan asing, mereka itu adalah peselancar. Hanya di waktu-waktu tertentu saja banyak dikunjungi pelancong seperti anda.
Jika dikatakan pantai ini indah, karena pantai ini bersih dan alami, dikelilingi oleh hutan lindung, dan pasirnya halus. Anda mungkin tidak akan segera meninggalkan tempat ini. Oya, tahun 2017 Pemerintah Indonesia memberi penghargaan sebagai pantai terpopuler untuk surfing.
Terakhir… mungkin anda membawa makanan dengan kemasan organik (kertas/kardus) atau anorganik (plastik), agar jangan dibuang sembarangan. Mohon segera di bakar. Di situ ada beberapa lubang yang segaja digali untuk menampung sampah agar bisa dibakar. Perhatikan juga, saat anda membakar sampah tadi, jangan anda tinggalkan begitu saja, tungguilah sampai sampah tersebut habis terbakar.