Air Terjun Waimarang menjadi salah satu destinasi wisata favorit yang perlu dikunjungi. Destinasi wisata ini begitu populer di Sumba Timur karena menyajikan keindahan alam sekitarnya. Anda yang belum pernah ke sana akan terpesona ketika berada di sana.
Air Terjun Waimarang ini terletak di sebelah selatan Melolo, desa Ngaru Kanoru, kecamatan Umalulu, Sumba Timur dan berjarak 80 kilometer dari kota Waingapu. Untuk mencapai lokasi Air Terjun Waimarang, anda dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh kurang lebih satu setengah sampai dua jam.
Lokasi Mudah Dijangkau
Jika baru pertama kali ke sana, anda tidak perlu kuatir akan tersesat, cukup dengan aplikasi sejenis google map di smartphone, anda dapat menemukan lokasinya, dan kalau masih bingung harus mengambil rute mana, masyarakat lokal di sekitar sana akan memberitahukan lokasi air terjun tersebut.
Sebelum mencapai lokasi air terjun, terdapat dua komplek perkampungan rumah khas sumba yang akan anda lalui. Lokasi perkampungan pertama semacam penunjuk arah untuk menuju ke lokasi air terjun. Di sini anda dapat bertanya kepada warga yang anda jumpai. Mereka akan menyambut anda dan memberi petunjuk menuju ke ke lokasi air terjun. Setelah melanjutkan perjalanan, anda akan menjumpai perkampungan kedua. Perkampungan ini semacam gerbang menuju ke lokasi air terjun. Jarak kedua perkampungan ini kurang lebih satu kilometer.
Setelah melewati perkampungan kedua, anda akan menuju ke lokasi air terjun yang mana di sana kendaraan yang anda gunakan harus diparkir, sebab untuk mencapai titik lokasi air terjun harus ditempuh dengan berjalan kaki.
Di lokasi parkiran kendaraan ini telah tersedia tenda-tenda sederhana tempat beristirahat. Dengan Rp.20.000 untuk roda empat dan Rp.5.000 untuk roda dua, kendaraan anda aman dijaga oleh pengelola parkiran. Jika anda ingin menikmati segarnya buah kelapa muda alami, anda dapat membelinya seharga Rp.10.000/buah. Mie instant, kopi asli sumba pun tersedia di situ dengan harga yang terjangkau.
Dari lokasi parkiran, anda harus berjalan kaki. Menuruni bukit sambil menikmati pemandangan sekitar tidak akan membuat anda bosan. Walau trackingnya agak jauh kurang lebih 1 kilometer, anda dapat berjalan beristirahat di bawah pepohonan yang rindang. Mungkin kalau kunjungannya dibulan-bulan kemarau, dedaunan pepohonan banyak yang berguguran, jadi mungkin akan sulit menemukan pohon yang rindang untuk berteduh.
Ketika mendekati lokasi air terjun, jalan setapaknya agak curam, tapi tidak perlu kuatir sebab di situ telah tesedia pagar bambu agar anda dapat berpegang. Berhati-hatilah saat melangkah sebab belum ada pijakan permanen yang dibuat dari semen.
Setelah melewati itu semua, anda akan disuguhkan pemandangan yang eksotik dan alami. Gemericik air yang terjun hanya dari satu celah tebing dan kemudian tertampung sehingga membentuk kolam besar, akan membuat anda tak habis-habisnya mengabadikan air terjun ini di linimasi media sosial anda.*
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=9oyCdQkCaBc[/embedyt]
